Minggu, 23 September 2012

Jaringan Kabel (Wire Network)


       Wire network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Pada sebuah network, media transmisi memgang peranan yang sangat penting. Karena informasi atau data  akan diangkut melalui media transmisi. Seperti jalan raya yang dilalui kendaraan bermotor.

            Kabel yang digunakan pada jaringan komputer biasanya terbuat dari bahan tembga. Ada tiga jenis kabel lain yang dibuat meggunakan bahan fiber optic. Biasanya kabel berbahan tembaga banyak digunakan pada LAN. Sedangkan untuk MAN dan WAN banyak menggunakan kabel tembaga dan fiber optic.

            Pada wire network, ada berberapa pilihan kabel yang  dapat digunakan, yaitu: kabel coaxial, kabel twisted pair (TP), dan kabel fiber optic. Kita akan membahas ketiga jenis kabel tersebut secara singkat.

  1. Coaxial 

         Kabel coaxial terdiri atas konduktor, shield, isolator dalam, dan isolator luar, Kabel coaxial memiliki sebuah konduktor tembaga di pusatnya. Konduktor digunakan untuk jalur transmisi data. Lapisan plastik digunakan untuk jalur isolasi antara konduktor pusat dan shiled disekelilingnya. Shield berupa jalinan logam/metal memblokir berbagai interferensi elektromagnaetik yang berasal dari luar.

       Ada dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable yang mempunyai diameter besar (sekitar 9.5 mm) dan biasanya berwarna kuning. Kemudian thin coaxial cable yang mempunyai diameter lebih kecil (sekitar 5 mm) dan biasanya berwarna hitam. Kabel coaxial digunakan pada network Ethernet 10Base2 (Thinnet), 10Base5 (Thicknet), dan Arcnet. Kabel thick coaxial (RG-6) digunakan jika kita ingin membangun network berukuran 500 meter. Sedangkan kabel thin coaxial (RG-58) digunakan untuk membangun network berukuran 185 mater.


Thin coaxial 


Thick coaxial

            Thin coaxial harus dihubungkan dengan konektor khusus yang disebut BNC. Sedangkan thick coaxial karena berukuran lebih tebal dan lebih besar, tidak bisa dihubungkan dengan konektor BNC. Thick coaxial harus dihubungkan dengan perangkat khusus yang disebut transceiver. Sedangkan network 10Base2 harus “ditutup” dengan BNC terminator yang merupakan resistor berukuran 50 ohm.

            Kabel coaxial saat ini mulai jarang digunakan. Salah satu penyebabnya adalah proses instalsi kabel yang cukup sulit, kecepatan transfer data yang kurang memadai untuk kebutuhan saat ini, dan harganya cukup mahal dibandingkan kabel jenis twisted pair. Kecepatan transmisi data pada kabel coaxial lebih rendah dari  kabel UTP. Meskipun kabel caoxial sulit diinstal, namun ia cukup resisten terhadap sinyal interferensi, dan bisa lebih panjang dibandingkan kabel twisted pair.

 2.Twisted pair 

Kabel twisted pair dibagi menjadi dua, yaitu:
  •  Unshileded twisted pair (UTP)
  • Shielded twisted pair (STP)
Kabel UTP lebih banyak digunakan untuk network topologi star  yang diinstal dalam ruangan atau gedung. Sedangkan STP banyak digunakan untuk menghubunkan beberapa buah topologi star. Misalkan menghubungkan satu gedung dengan gedung yang lain (outdoor). STP juga digunakan pada network Token Ring. Kabel Stp lebih tahan terhadap gangguan interferensi elektromagnetik. Perhatikan gambar kedua jenis kabel tersebut.

Shield pada STP terbuat dari bahan metal atau logam. Selain berfungsi sebagai peredam interferensi elektromagnetik, shiled ini juga berfungsi sebagai ground. Saat ini kasbel UTP lebih populer untuk network. Kualitas kabel UTP pun berfariasi. Mulai dari Cat1 atau category 1, hingga Cat 6.

Ada beberapa tipe kabel TP yang tersedia. Kualitas atau kategori yang disediakan pun beraneka ragam. Jika salah memilih kategori kabel atau kurang tepat melakukan pemasangan kabel, maka hasilnya tidak akan sesuai dengan harapan. Keterampilan untuk memilih dan melakukan perakitan kaebl TP sangatlah penting. 

Saat ini jaringan komputer didominasi oleh penggunaan kabel TP. Panjang maksimal kabel TP yang digunakan untuk membangun network adalah sekitar 100 m. Dengan ketentuan, 90 meter untuk kabel horizontal, dan 10 meter untuk patch cord. Baik kabel UTP maupun kabel STP harus dihubungkan dengan  konektor RJ45. Ada aturan khusus atau standar pengurutan kabel, yaitu standar EIA/TIA 568 A dan B. Kedua-duanya boleh digunakan namin tidak boleh dicampuradukkan.

     3. Twinaxial
      Jenis kabel berbahan tembaga lainnya yang relatif cukup baru adalah twinaxial atau twinax. Bisa dikatakan kabel ini merupakan gabungan antara twisted pair dan coaxial. Dari luar tampak sperti kabel coaxial , tapi di dalamnya seperti twisted pair.
Kabel twinaxial digunakan untuk network 1000Base-CX, 10Base-CX.

 4. Fiber optic
     Fiber optic (FO) merupakan jenis kabel yang terbuat dari sejenis bahan kaca atau plastik. Diameter sebuah FO sangat kecil, sekitar 120 mikrometer. FO diharapkan dapat mengatasi beberapa kelemahan kabel tembaga (coaxial atau twisted pair). Kabel FO terdiri atas inti pusat berupa kaca tipis yang dapat digunakan untuk membawa informasi dalam bentuk cahaya. FO dapat mentransmisikan cahaya (dan bukan sinyal listrik). Sumber cahaya biasanya berasal dari LASER atau LED. FO lebih tahan terhadap interfernsi listrik, sehingga cocok untuk digunakan pada lingkungan yang memiliki interfernsin listrik sangat besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar