NFC berpotensi menjadikan
smartphone sebagai peranti identitas elektronik bagi penggunanya, sekaligus
memberi nama baru pada istilah “smartphone”
Definisi smartphone mungkin
diperbarui. Penyebabnya adalah teknologi transfer data bernama Near Filed
Communication (NFC) yang diprediksi akan menjadi tren pada tahun ini. NFC
disebut-sebut sebagai solusi dari masalah sistem pembayaran mobile. Lebih jauh,
NFC juga bisa menjadi penanda identitas bagi pemilik smartphone di masa depan.
Pada ajang Mobile World Congress
(MWC) yang berlangsung di Barcelona, Spanyol, 27 Februari sampai 1 maret lalu,
NFC menjadi salah satu teknologi yang mendapat banyak sorotan dari pengamat
teknologi maupun pengunjung. Antusiasme tampak bukan hanya dari para produsen
ponsel yang meluncurkan produk smartphone terbaru mereka yang dilengkapi chip
NFC, tetapi juga bisa dilihat dari kehadiran institusi keuangan besar, seperti
Visa, MasterCard, dan Wastern Union. Ketiga institusi keuangan itu menyatakan
siap menjalin kerja sama dengan industri telekomunikasi dalam mendukung
pengembangan mobile money.
Sepanjang perhelatan MWC produsen
ponsel besar, seperti Samsung, LG, Nokia, HTC, Huawei, ZTE, dan Acer
memperkenalkan generasi terbaru smartphone mereka yang dilengkapi dengan chip
NFC. Samsung menawarkan dua smartphone Android dengan harga relatif terjangkau
yang dilengkapi opsi chip NFC, yaitu Samsung Galaxy Ace 2 dan Samsung Galaxy
Mini 2. Nokia 808 PureView yang berhasil menyedot perhatian dengan kamera
beresolusi 41 megapikselnya, ternyata juga sudah dibenamkan chip NFC.
Sementara, HTC mengusung produk flag-ship-nya
HTC One X sebagai smartphone NFC. LG Optimus 4x HD,Huawei Ascend D Quad, ZTE
PF200, dan Acer Liquid Glow adalah smartphone yang juga sudah dilengkapi dengan
chip NFC, baik secara personal maupun sebagai feature standar.
Melihat fenomena itu, tidak
berlebihan kiranya apabila Tiger-spike sebuah perusahaan teknologi global yang
mengembangkan media personal digital, menyebut NFC sebagai salah satu tren penting
di MWC 2012. Menurut Alex Burke, managing director Tigerspike untuk kawasan Asia Pasifik, tahun
ini akan menjadi momentum penting bagi NFC. Ketersediaan perangkat NFC di
negara-negara berkembang pada tahun ini akan menjadi indikator penting yang
menunjukkan bahwa teknologi ini telah siap untuk diadopsi konsumen secara
massal. Selain itu, jumlah transaksi pembayaran menggunakan smartphone NFC yang
diprediksi mencapai $50 miliar pada tahun 2015 juga menjadi salah satu
pendorong utama pertumbuhan aplikasi maupun pasar smartphone NFC.
Bagi sebagian pengguna ponsel di
Indonesia. NFC masih menjadi “makhluk” asing. Keberadaan teknologi ini belum
banyak diketahui padahal pengembangannya sudah dilakukan sejak lama. Pada
dasarnya, NFC adalah sebuah teknologi konektivitas nirkabel (wireless) yang
menggunkan induksi medan magnet agar bisa saling terhubung melalui gelombang
radio. Teknologi yang digunakan NFC berbasis teknologi Radio Frequency
Identification (RFID) yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1983.
Dalam perkembangannya, beberapa
produsen perangkat elektronik melihat peluang untuk mengimplementasikan RFID ke
berbagai perangkat elektronik, termasuk ponsel. Maka tiga produsen elektronik
besar, yaitu Nokia, Philips, dan Sony sepakat untuk membentuk NFC Forum pada
tahun 2004. Forum ini bertujuan untuk mempromosikan implementasi dan
standarisai teknologi NFC dan memastikan interoperabilitas antara perangkat dan
layanan dengan cara yang intuitif. NFC forum yakin bahwa interaksi berbasis
sentuhan di antara perangkat elektronik, piranti mobile, komputer dan smart objects lainnya akan menjadi
solusi yang populer di gunakan dalam berbagai bidang. Sampai saat ini, sudah
135 perusahaan yang menjadi anggota NFC forum.
Nokia 6131, ponsel
NFC pertama di dunia sedang berinteraksi dengan smartPoster
Pada tahun 2006, nokia merilis
ponsel pertama di dunia, yaitu Nokia 6131. Pada tahun ini pula NFC forum
memperkenalkan spesifikasi NFC tag dan smartposter pertama untuk
mendemonstrasikan cara kerja ponsel NFC. Nokia 6131 sukses menarik perhatian
ketika diperkenalkan kepada publik diajang Consumer Electronics Show (CES) 2007
di Las Vega, Amerika Serikat. Ponsel itu berhasil menunjukkan kemampuannya
membaca data yang terdapat pada kartu nama ber-chip NFC dan mendownload data
dari sebuah kios ber-chip NFC.
Seperti halnya perangkat yang
menggunakan chip RFID, ponsel NFC hanya bisa berkomunikasi dengan perangkat
lain yang juga memiliki chip NFC dalam jarak dekat, sekitar empat sentimeter .
Ketika perangkat ber-chip NFC berada berada dalam jarak ini, terjadi sebuah
induksi yang menimbulkan arus listrik. Selanjutnya, kedua chip NFC saling
berkomunikasi melalui gelombang radio. Sedikit berbeda dengan RFID, chip NFC
dapat melakukan komunikasi secara aktif di anatara dua perangkat yang
menggunakannya. Hal ini memungkinkan pengguna ponsel NFC untuk melakukan
konfirmasi sebelum proses pertukaran data diantara dua perangkat terjadi.
Bukan hanya pembayaran mobile
Kehadiran NFC membuka banyak
kemungkinan. Teknologi ini dapat dimanfaatkan di berbagai bidang dan menjadi
solusi yang nyaman digunakan karena pengguna cukup men-tap perangkat NFC,
smartphone misalnya, dalam pengoperasiannya. Menurut NFC Forum, teknologi ini
bisa menjadi solusi di bidang pembayaran, transportasi, akses kontrol, kesehatan,
dan lain-lain. Forum ini juga sedang berupaya untuk mempromosikan potensi perangkat NFC untuk
digunakan sebagai dokumen identitas elektronik di masa depan.
Akan tetapi, dari berbagai potensi
pengaplikasian NFC, fungsi yang populer dan berkembang pesat adalah sebagai
alat pembayaran mobile. Sekurangnya ada 20 negara di seluruh dunia yang
memanfaatkan NFC sebagai alat pembayaran mobile, diantaranya Singapura,
Thailand, Korea Selatan, Cina, Australia, Amerika Serikat, Kanada dan Inggris.
Jumlah itu masih akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang karena menurut penelitian
yang dilakukan Visa Internasional, perusahaan kartu kredit terbesar di dunia,
sebanyak 89 persen pengguna ponsel yang pernah menggunkan layanan pembayaran
mobile menyukai kenyamanan metode pembayaran tersebut.
Besarnya potensi NFC sebagai
pembayaran mobile mendorong Google untuk meluncurkan aplikasi Google Wallet
pada 19 september 2011. Google Wallet adalah sebuah sistem pembayaran mobile
yang memungkinkan penggunanya untuk menyimpan informasi kartu kredit ataupun
kupon diskon ke dalam sebuah dompet virtual di smartphone Android. Untuk
melakukan pembayaran ataupun menukarkan kupon diskon, pengguna cukup men-tap
smartphone NFC ke perangkat pembacanya. Apabila di suatu merchant sedang ada
program diskon ataupun penawaran khusus, aplikasi ini pun segera memberikan
informasi dan menyesuaikan nilai transaksinya. Namun hingga saat ini, Google
Wallet baru tersedia di Amerika Serikat.
Para pengguna smartphone NFC di
Indonesia masih harus menunggu beberapa tahuntahun lagi untuk bisa menikmati
layanan pembayaran mobile atau bahkan Google Wallet. Namun bukan berarti belum
ada inovasi yang mulai memanfaatkan teknologi NFC. inTouch Innovate Indonesia
baru-baru ini merilis sebuah aplikasi berbasis NFC yang fungsinya mirip dengan
pembayaran mobile. Perusahaan ini bekerja sama dengan Indosat mengembagkan
aplikasi penukaran poin Indosat mengembagkan dengan menggunakan smartphone
BlackBerry ber-chip NFC. Aplikasi ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan
registrasi, memeriksa jumlah poin yang dimiliki, dan menukarkannya di
merchent-merchent yang menjadi mitra Indosat untuk program ini. Menurut
Managing Director inTouch, Kendro Hendra, aplikasi penukaran poin ini merupakan
langkah awal menuju layanan pembayaran mobile menggunakan NFC.
Inovasi lain yang tidak kalah
menarik dibuat Agate Studio, perusahaan pengembang game di Bandung. Agate
memperkenalkan NFC melalui sebuah game bsdminton bernama Smash mania. Game ini
melibatkan dua orang pemain yang menggunkan smartphone Nokia yang terhubung
melaui NFC sehingga mereka tampak seperti sedang bermain badminton sungguhan.
Shieny Aprillia, CEO Agate Atudio, mengemukakan alasan perusahaannya
mengembangkan game berbasis NFC,”Kami melihat NFC sebagai sebuah teknologi yang
potensinya besar dan membuka berbagai kemungkinan baru dalam pengembangan
game”. Selain itu, lanjutnya, NFC juga membuat kegiatan bermain game menjadi
lebih mudah, seperti mengaktifkan feature multi player, pembelian konten baru,
dan masih banyak lagi.